Makalah Sejarah Asia Tenggara: Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Jalan Sejarah Di Asia Tenggara


Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi  Jalan Sejarah Di Asia Tenggara
By : Nurcintama Purba

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
            Wilayah Asia Tenggara sejak awal Masehi telah di kenal dan sering dijadikan jalur lintas bagi kawasan sekitarnya yakni kawasan Asia Timur dan kawasan Asia Selatan. Dari kawasan Asia Selatan hubungan pelayaran antar benua diteruskan ke kawasan Barat untuk mencapai kawasan Eropa. Melalui jalur-jalur yang telah dikenal sejak abad pertama Masehi inilah kawasan Asia Tenggara pada abad-abad berikutnya yakni ketika pelayaran dan perdagangan memasuki era globalisasi khususnya sesudah abad ke-5 Masehi kawasan ini menjadi lebih ramai dengan hadirnya berbagai pedagang ataupun pelaut biasa yang berlayar melalui kawasan ini. Sebagai dampak dari hubungan antar bangsa ini, beberapa bandar di kawasan Asia Tenggara seperti bandar-bandar yang ada di daerah Burma (Myanmar), Siam(Thailand), Semenanjung Malaysia, kawasan Nuantara, dan sebagainya berubah fungsi menjadi bandar ragional. (Haryono, P.Suryo,1997:15)
            Ada beberapa faktor pengaruh jalan Sejarah Asia Tenggara mulai dari faktor dalam  hingga faktor luar yang menjadikan Asia Tenggara di kenal oleh bangsa lain. Dampak lain dari komunikasi internasional tersebut adalah masuknya pengaruh tradisi besar ke Asia Tenggara.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana letak geografis Asia Tenggara sehingga menjadi faktor yang mempengaruhi jalan ejarah di Asia Tenggara?
2.      Bagaimana faktor iklim dan tanah yang ada di Asia Tenggara yang membuat Asia Tenggara menajadi rebutan bangsa lain?
3.      Mengapa angin musim menjadi faktor yang berpengaruh jalan sejarah di Asia Tenggara?
4.      Mengapa hubungan lalu lintas perdagangan melalui Timur Tengah menjadi faktor luar yang mepengaruhi jalan sejarah di Asia Tenggara?
5.      Bagaimana penjelajahan Samudra dan pelayaran portugis juga menjadi faktor yang berpengaruh jalannya sejarah Asia Tenggara ?
C. Tujuan Pembahasan
1.      Agar kita mengtahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jalan sejarh di Asia Tenggara
2.      Agar kita paham peristiwa apa saja yang terjadi di masa lalu yang mempengaruhi kondisi negara kita saat itu
3.      Menambah wawasan kita tentang proses perdagangan dan pelayaran yang terjadi di Asia Tenggara
4.      Agar kita mengetahui tentang penjelajahan samudera dan pelayaran portugis ke Timur pada masa lalu
















BAB II
PEMBAHASAN
Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi  Jalan Sejarah Di Asia Tenggara
https://rukma54ry.files.wordpress.com/2013/01/peta-asean.gif?w=580
            Adapun latar belakang tentang lahir dan perkembangan sejarah Asia Tenggara sampai lahirnya nasionalisme (pranasionalisme ), erat kaitannya dengan Asia Tenggar itu sendiri dan peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di sekitar terjadinya bangsa-bangsa pokok di kawasan itu, masuknya pengaruh cina dan India, masuknya pngaruh Islam dan Barat itu. Hal ini akan mempengaruhi tentang pnulisan sejarah Asia Tengggara yang tidak di lihat dari sejarah setiap negara tetapi menjadi sejarah kawasan. (Wiharyanto, Kardiyat,2005:1)
                        Untuk itu disini ada dua faktor yang menjadi sebab utama yang mempengaruhi jalan sejarah di Asia Tenggara, yaitu faktor dari dalam dan faktor luar.
A.    Faktor dari dalam
1.      Faktor-Faktor Letak Geografis Asia Tenggara
            Faktor faktor letak geografis Asia Tenggara menempatkan bangsa bangsa yang mendiami  wilayah ini, pada suatu persimpangan jalan atau suatu persilangan lalu lintas yang menghubungkan dua samudera dan dua benua. Karena letak yang sangat strategis menjadikan kawasan asia tenggara menjadi sebuah kawasan yang selalu menjadi jalur lalu lintas bagi para pelayar dan para pedagang.
Samudra indonesia di barat merupakan lautan penting dan ramai di layari kapal kapal dagang sejak dahhulu. Letak yang baik demikian dapat menjadi suatu DAS TOTEM KROOZ(silang kematian ) dari bangsa -bangsa yang berumah tangga di wilayah itu. Hal ini tergantung kepada kemampuan diri bangsa itu untuk mempergunakan letak tersebut. Apabila mereka tidak dapat mempertahankan penguasaan atas jalan penting yang melalui wilayahnya, maka bangsa bangsa lain akan menguasainya dan penduduk asia tenggara menjadi jajahan. Perdagangan sering pula menjadi urat nadi kehiduapan negara negara di asia tenggara. ( Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:20-21)
            Pada umumnya perputaran dalam perjalanan sejarah di asia tenggara adalah sebagian  besar di tentukan oleh penguasaan jalan lalu lintas itu.begitu  pula lama sekali faktor faktor jalan pelayaran merupakan urat nadi sumber kehiduan dari suatu negara, sehingga dapatlah pada waktu itu di katakan bahwa suatu negara yang menguasai jalan itu berarti menguasai daerah sekitarnya yaitu asia tenggara. Tinjauan geopolitik inim menunjukan, bahwa kedudukan selat sumatera dan laut tiongkok selatan beserta daratan di sekitarnya adalah merupakan lautan terpenting. Oleh karena itu,melalui kedua lautan itu lah, terdapat hubungan pusat psat perdagangan di asia timur,asia tenggara asia tengah,dan pusat perdagangannya di bagian di Asia(India,Persia,Daerah laut tengah,dan ke Eropa). Ada dua faktor alam yang ikut menentukan sejarah asia tenggara khususnya sejarah asia tenggara awal(kuno) ,adapun kondisi alam yang mempegaruhi jalannya sejarah asia tenggara tersebut adalah sungai sungai besar di asia tenggara, daratan,dan angin musim.
a). Pengaruh Sungai -Sungai Besar
            Di asia tenggara daratan mengalir sungai sungai besar dari daerah pedalaman asia ke pantai asia tenggara,seperti sungai sungai Irrawady dan Salween di Myanmar, sungai chao pharaya(menam) di Thailand, sungai mekong yang mengalir melalui laos, kamboja dan vietnam dan sungai sungai merah yang mengalir di vietanam bagian utara. Pada Zaman prasejarah sungai sungai besar itu menjadi jalan migrasi bangsa bangsa dari daerah pedalaman asia ke daratan asia tenggara,yang keudian di teruskan ke gugusan pulau pulau yang berhubungan,berderet deret, tidak terputus dengan tanah daratan. Hanya di bagian timur dari gugusan gugusa pulau pulau itu ada tanda tanda migrasi tidak melalui daratan asia tenggara. (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:22)
            Sungai sungai besar tersebut membuat lembah di kanan kirinya menjadi tanah yang subur, sedangkan di bagian hilir dekat dengan muaranya membentuk delata yang subur,selain itu sungai sungai besar itu bereran menjadi sumber penghidupan yang besar yaitu sebagai sumber perikanan, dan sebgai jalan perdagangan ke daerah pantai sampai jauh ke daerah pedalaman . (Wiharyanto, Kardiyat, 7 : 2005)
            Dalam sejarah dunia, bangsa- bangsa yang diam di lembah sungai yang besar itulah yang lebih dulu maju. Seperti bangsa mesir dilembah sungai nil,bangsa cina di lembah sungai hoang ho dan yang tse kiang. Bangsa india di lembah sungai indus dan gangga ,bangsa mesopotamia di lembah sungai Eufrat dan Tigris. Hal ini di sebabkan karena adanya tantangan dan jawaban dari penduduk di lembah dan delta sungai sungai  itu. Bangsa bangsa yang mendiami sungai besar di asia tenggara lebih cepat berkebang pula. Mereka ini lah yang menjadi cikal bakal bangsa bangsa pokok di asia tenggara.

b).  Pengaruh Angin Musim
            Faktor kondisi alam yang lain juga berpengaruh terhadap sejarah asia tenggara adalah angin musim. Angin  musim memudahkan nafigasi kapal-kapal layar di perairan pantai asia tenggara yang menyebabkan asia tenggara memegang peranan penting dalam perhubungan  laut antara negeri negeri di india dan di negeri ciana.  (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:23)
            Berdasarkan aarah angin musim itu berlayarlah pada bulan  deseber-maret (angin timur laut dan angin barat),kaal kapal utusan atau kapal kapal dagang datang dari negeri negeri di india dan negeri cina di perairan asia tenggara, kapal kapal itu ada di sini. Sampai mei (angin barat daya dan angin timur) untuk meneruskan pelayarannya yang dari india ke cina, dan dari cina ke india, atau kapal-kapal itu kembali ke negeri masing masing. (Wiharyanto, Kardiyat, 2005: 8)
            Bertolak dari mobilitas kapal kapal tersebut,jelaslah bahwa asia tenggara dalam kaitannya hubungan laut antara india-cina itu memegang peranan sebagai tempat pertemuan dan pemberhentian,serta tempat menunggu pergantian angin musim.
2.      Faktor Iklim Dan Tanah
            Asia tenggara terletak di bagian sebelah utara dan bagian lagi sebelah selatan dari khatulistiwa. Letak yang berdekatan dengan garis tersebut dan yang letak keseluruhannya daerah panas  menyebabkan wilayah asia tenggara tidak mengenal pertukaran musim,yang ada ialah terus terus musim panas yang perlu di perhatikan adalah keadaan datangnya hujan untuk menjaga dari kekeringan, faktor iklim sedemikian dapat pula membawa akibat yang kurang baik bila di tinjau dari produksi kaca mata barat. Para ahli barat sering mengatakan bahawa penduduk wilayah ini pemalas, mereka baru bekerja bil kebutuan hidupnya tidak lagi terpenuhi, oleh karena itu mereka bekerja haru di adakan pemaksaan. (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:25)
            Tetapi sebaliknya iklim yang menyenangkan itu memberi kemungkinan yang sangat besar dan turut serta memberikan tanahnya yang subur. Iklim yang sedemikian memungkinkan tumbuhnya sejenis tumbuh tumbuhan yang sangat penting a rtinya bagi seluruh dunia. Hasil yang banyak  dan penting bagi perdagangan di pasar internasional mengakibatkan ramainya laulintas di Aia tengara.
            Dengan demikian maka hubungan antara daerah pegunungan dengan pantai berlangsung dengan baik. Hal ini telah membuka kemungkinan bahwa perjalanan sejarah sering kedua bagian daerah pegunungan dan pantai di satukan di bawah naungan kekuasaan emerintahan atau negara. Dengan kata lain faktor isolasi alam bukanlah menjadi penghalang yang tidak teratasi dalam mewujudkan cita cita persatuan wilayah dalam suatu negara.
            Seperti yang telah di ketahui bahwa indonesia terletak di daerah ekuator yang letaknya di antara benua asia dan australia ,sangat jelas mempengaruhi iklim Tropis yang memunyai rata rata kelembaban yang berfariasi antara 75-85%,maksimum 100% dan ,minimum 50% .Dan adanya pergantian musim 6bulan sekali dari musim kemarau ke musim penghujan.
            Selain Indonesia yang berada di Asia  tenggara, negara negara lain Seperti Malasya, Singapur, philipina, Birma, Thailan, Brunei darusalam, Vietnam, Laos ,dan Kamboja memiliki daerah ekuator yang berbeda beda dan iklim yang hampir menyeruapi klim yang ada di indonesia yaitu iklim tropis.

3.      Faktor Penduduk
            Tak ada yang lebih mencolok dari luasnya perubahan demografis yang di gerakkan oleh kekuasaan teritorial asing. Di antara kawasan-kawasan di Asia, berabad-abad Asia    Tenggara menunjukkan kekurangan penduduk yang mencolok. Kerajaan-kerajaan tradisional, sekalipun terletak di daerah-daerah yang paling subur adalah kcil, terutama di sebabkan karena kelemahan pemerintahan, sarana-sarana komunikasi yang tidak memadai, dan di atas segala-galanya oleh karena kekurangan penduduk. Sebaliknya kekurangan penduduk ini agaknya menjadi salah satu motif yang paling penting bagi berlangsungnya peperangan yang terus menerus dan dahsyatyang merupakan ciri dari sejarah politik Asia Tenggara sebelum zaman modern. (Sudharmono,2012:103)
            Adanya perbedaan sumber daya alam ternyata diikuti pula oleh perbedaan sumber daya manusianya. Suatu bangsa yang tinggal di daerah yang kurang subur, penduduknya akan tertempa untuk berpikir menaklukkan alam. Karena itulah setiap bangsa kemudian berbeda kemampuan dalam mengembangkan sumber daya alamnya. Bangsa yang berhasil menguasai dan mengolah alam, akhirnya akan banyak dikunjungi oleh bangsa lain yang membutuhkannya.
            Asia tengara suatu bidang lahan yang mengaitkan beberapa negara. Dan suatu negara yang tergabung di dalamnya memiliki sejarah antar negara negara yang ada. Ini menunjukkan adanya keterkaitan antar negara dalam berakitifitas dalam sejarah lampau, hal ini  di faktorkan dengan penduduk yang berhuni saling berinteraksi di suatu daerah,negara, atau lebih luas di Asia tenggara.seperti penduduk philipina yang kecuali beberapa kelompok minoritas di antaranya terdiri dari mereka yang mempunyai darah keturunan melayu dengan campuran mongol spanyol,Amerika dan cina. Kebudayaannya adalah kebudayaan melayu yang telah dapat pengaruh dari kebudayaan Spanyol dan amerika. Bahasa resmi Philipina adalah bahasa pilipino(dengan dasar bahasa tagalok) di samping itu enggunakan bahasa inggris dan bahasa spanyol. Kepulauan philipina kaya akan bahan bahan mineral yang merupakan bahan utama dlam perindustrian,sekarang ini philipana meruakan penghasil emas ke-8 di dunia di samping perak, tembaga,timah,nikel,biji besi dan batu bara .
            Lain halnya Indonesia, ialah Penduduk yang besar, pertambahn penduduk yang tinggi serta distribusi yang tidk merata dari penduduknya merupakan persoalan persoalan yang utama bagi indonesia. Indonesia termasuk negara ke -4 terbesar dari segi jumlah angka pertambhan penduduk dengan menurunkan jumlah angka kelahiran. Distribusi penduduk yang tidak merata di seluruh daerah indonesia menyebabkan kepadaan penduduk yang berbeda beda di tiap-tiap pulau.  (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:27)

B.     Faktor Faktor Dari Luar
            Setelah membicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi jalan nya sejarah bangsa bangsa asia tenggara yang kesemuanya merupakan faktor-faktor yang objektif maka ada pula faktor lain yang berada di luar yaitu faktor sejarah. Maksudnya iyalah bahwa perjalanan sejarah yang terjadi di negeri lain di luar dari negara negara yang ada di asia tenggara dapat mempengaruhi jalan sejarah bangsa bangsa yang ada di asia tenggara. Karena faktor ini memperkenalkan dan memasukkan perubahan filsafat atau paham baru sehingga kita mengenal adanya pengaruh dan perubahan. Pengaruh dari luar dapat pula menimbulkan goncangan di dalam masyarakat atau negara yang ada di asia tenggara itu sendiri sehingga jalan sejarha itu menjadi berbelok atau berarah ke jurusan lain. Sebagai contoh revolusi prancis tahun 1789  dengan semboyannya liberte(kebebasan), megalite(kebersamaan), Praternite(persatuan), telah mempengaruhi bangsa bangsa Asia tenggara tentang perlunya suatu kebebasan di dalam menjalankan roda pemerintahan  sendiri tanpa campur tangannegara lain yang telah begitu lama pernah menguasai atau menjajah bangsa bangsa Asia tenggara. Kemudian revolusi Amerika(1776) dengan semboyannya Human Right(Hak asasi manusia) yang telah membangun  bangsa asia yang telah lama di jajah oleh bangsa asing bahwa stiap manusia memiliki hak asasi yang sama tidak ada satupun bangsa di dunia ini yang memiliki drajat yang lebih tinnggi dari yang lain, sehingga bangsa di tersebut bebas untuk melakukan penjajahan terhadap bangsa lain,seperti meperjuangkan sebuah kemerdekaan, karena kemerdekaan itu adalah ak segala bangsa. (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:34)
            Bangsa-bangsa di Asia dan di Eropa telah sejak lama mengembangkan kegiatan perdagangan dan pelayaran. Kegiatan tersebut didasari oleh adanya perasaan saling membutuhkan. Masing-masing bangsa di Asia dan di Eropa ini sendiri memiliki perbedaan sumber daya alam dan tingkat kemampuan penduduk. Dari rasa saling membutuhkan itu terciptalah jaringan hubungan antar Asia dan Eropa, baik melalui jalur darat maupun jalur laut.
1.      Hubungan Lalu Lintas Perdagangan Melalui Timur Tengah
            Sejak abad 1, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka, telah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan intrnasional karena posisinya yang menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara, dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh mulai dari teluk persia sampai China melalui selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China di bawah dinasty Tang(618-907), kerajaan Sriwijaya (7-14), dinasty ummayah ( 660-749), dan dinasty Abbasiyah (750-870). (Syaifullah,2010:6-7)
            Mulai abad VII dan VIII (abad I Hijrah), para muslim dari persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Sedangkan kedatangan Islam ke Asia Tenggara dapat di katakan pada abad ke VII –XII oleh par pedagang. (Syaifullah,2010:7-10)

            Sebelum bangsa Eropa secara langsung berhubungan dagang dengan Indonesia, tanah air kita telah dikenal karena hasil buminya. Hasil Indonesia waktu itu yang dikenal Eropa antara rempah-rempah, kapur barus dan kemenyan. Barang-barang hasil dari Indonesia dan daerah lain di asia tenggara dapat sampai ke Eropa dengan cara perdagangan berantai. (Lubis, Hafnita Sari Dewi,2013:35).
            Sistem perdagangan yang beranting di antara negeri-negeri Asia dan Eropa dapat berlangsung dengan baik berkat adanya peranan para pedagang Gujarat, Arab, dan Persia. Sejak dahulu orang-orang dari bangsa ini terkenal sebagai orang-orang yang suka berdagang. Keinginan untuk maju dalam bidang perdagangan membuat mereka tidak segan-segan untuk bertualang dari satu wilayah ke wilayah lain, atau bahkan dari satu negeri ke negeri lain. Mereka membawa bermacam-macam barang komoditas dari Asia, terutama rempah-rempah. Mereka kemudian memperdagangankannya di kota Konstantinopel dan Iskandariah. Dari dua pusat perdagangan tersebut, barang-barang dari Asia berpindah tangan lagi kepada bangsa Venesia dan Mesir. Mereka membawa dan mengedarkannya ke kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah dan Eropa. Oleh karena itu, pusat perdagangan di Konstantinopel dan Iskandariah semakin ramai karena menjadi pintu gerbang yang menghubungkan mata rantai kegiatan perdagangan dan pelayaran Asia-Eropa.
            Bangsa Arab, Persia, dan Gujarat amat berperan sebagai pedagang beranting di sekitar Asia. Bangsa Venisia, Mesir, Romawi, dan Viking merupakan pelaut-pelaut tangguh di sekitar Laut Tengah atau Eropa. Merekalah yang turut meramaikan kegiatan pelayaran dan perdagangan di Asia-Eropa. Bangsa-bangsa bahari itu pula yang ikut mendistribusikan barang dari satu tempat ke tempat lain hingga sampai ke konsumen.

2.      Penjelajahan Samudra
            Sejak jatuhnya bandar dagang Konstantinopel ke tangan Turki Usmani tahun 1453 M dan tertutupnya bandar Lisabon bagi Belanda, bangsa-bangsa Eropa berlalu lalang ke Asia mencoba mencari barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah. Kehadiran mereka di bandar-bandar Asia telah menghidupkan suasana aktivitas perdagangan dan pelayaran. Dengan menguasai bandar-bandar dagang Asia, bangsa-bangsa Eropa memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat dan memperkaya negerinya. Akan tetapi, bangsa-bangsa Asia menjadi korban pemerahan sumber daya alamnya akibat kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa tersebut.
            Pada akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke -16, pelaut-pelaut Eropa berhasil menjelajahi samudera sampai ke negri jauh yaitu Amrika, Afrika Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara termasuk di dalamnya Indonesia.
            Ada empat faktor yang mendorong orang eropa menjelajahi samudra pada akhir abad ke-15 hingga 16 yaitu :
a.       Jatuhnya konstinopel ke tangan bangsa Turki tahun 1453, yang berakibat barang-barang dari Asia menjadi mahal atau hilang dari pasaran.
b.      Adanya perkembangan dalam ilmu bumi menyatakan bahwa bentuk bumi bukan rata tetapi bulat, sehinngga dunia timur juga dapat di capai dengan berlayar terus ke arah barat.
c.       Keinginan mencari kekayaan dan daerah-daerah baru.
d.      Keinginan menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.
            Pelaut yang pertama mencoba erlayar ke Timur dengan maksud mencari sumber rempah-rempah adalah Christophorus Colombus. Pad tahun 1492 Colombus mengajukan permintaan bantuan dari rja Spanyol, dan mendapat sambutan, sehingga Colombus di beri bantuan tiga kapal bersama 88 orang pelaut.
3.      Pelayaran Portugis ke Timur
            Sebelum Colombus menemui Benua Amerika, pelaut portugis telah terlebih dahulu mencoba mencari jalan ke Hindia Timur. Pada tahun 1486 bartilomeo Diaz, berhsil berlayar samapai ke ujung Selatan benua Afrika. Dengan berhasilnya Colombus atas nama raja Spanyol menemukan Amerika, maka raja Portugis bertekad untuk mencapai Hindia Timur sumber rempa-rempah. Pada tahun 1498 raja Portugis mengirim ekspedisi ke Timur di bawah pimpinan Vasco Da Gama.  (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:39)
            Sesudah melewati ujung selatan benua Afrika, maka ekspedisi Vasco Da Gama meneruskan pelayarannya ke arah utara dengan menyelusuri pantai tiur benua Afrika. Di pantai Timur Afrika Vasco Da Gama berlayar mengarugi lautan Hindia dan mendarat di Kalikut di pantai Barat Hindia dan mebdarat di Kalikut di pantai India pada tahun 1498. Di India para pelaut portugis mendapatkan rempah-rempah dan membelinya untuk di bawa kembali ke negerinya.
            Sejak itu hubungan perdagangan antara Eropa dengan India berlangsung tanpa melalui rute lama yang melewati Laut Tengah. Kedatangan bangsa Portugis di India merupakan pukulan bagi kerajaan Turki Usmani, yang sebelum itu dapat melakukan control atas jalan perdagangan Eropa dengan Dunia Timur. Sementara itun bangsa Portugis ingin lagi langsung mengambil rempah-rempah dari sumbernya di Indonesia yaitu Maluku. Tahun 1511 D’Albuquerque seorang Panglima perang Portugis berhasil menghasilkan menaklukan kota Malaka. (Lubis, Hafnita Sari Dewi, 2013:40)
            Kerajaan Malaka berusaha mempertahankan tanah airnya dari serbuan bangsa Portugis. Peperangan berakhir dengan kemenngan pihak Portugis. Banyak pedagang Islam di Malaka terpaksa memindahkan Usaha perdgangannya ke Bandar di pantai Timur Sumatera, dan pantai Utara Jawa. Bangsa Portugis melanjutkan pelayarannya ke Timur yang pada tahun 1512 sampai di Ternate. Pada saat itu Ternate merupakan kerajaan besar di Maluku dan merupakan Bandar yang ramai di kunjugi kapal dagang.
            Sejak Portugis secara langsung membeli rempah-rempah dari maluku, maka Bandar Lisboa  menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan barang lain yang berasal dari Timur. Dari Lisboa barang-barang asal dari Timur di sebarkan ke Eropa Utara dan Barat, tertama oleh pedagang –pedagang Belanda.






BAB III
KESIMPULAN
            Faktor faktor letak geografis Asia Tenggara menempatkan bangsa bangsa yang mendiami  wilayah ini, pada suatu persimpangan jalan atau suatu persilangan lalu lintas yang menghubungkan dua samudera dan dua benua. Karena letak yang sangat strategis menjadikan kawasan asia tenggara menjadi sebuah kawasan yang selalu menjadi jalur lalu lintas bagi para pelayar dan para pedagang.
            Di asia tenggara daratan mengalir sungai sungai besar dari daerah pedalaman asia ke pantai asia tenggara,seperti sungai sungai Irrawady dan Salween di Myanmar, sungai chao pharaya(menam) di Thailand, sungai mekong yang mengalir melalui laos, kamboja dan vietnam dan sungai sungai merah yang mengalir di vietanam bagian utara. Pada Zaman prasejarah sungai sungai besar itu menjadi jalan migrasi bangsa bangsa dari daerah pedalaman asia ke daratan asia tenggara,yang keudian di teruskan ke gugusan pulau pulau yang berhubungan,berderet deret, tidak terputus dengan tanah daratan
            Sebelum bangsa Eropa secara langsung berhubungan dagang dengan Indonesia, tanah air kita telah dikenal karena hasil buminya. Hasil Indonesia waktu itu yang dikenal Eropa antara rempah-rempah, kapur barus dan kemenyan. Barang-barang hasil dari Indonesia dan daerah lain di asia tenggara dapat sampai ke Eropa dengan cara perdagangan berantai. (Lubis, Hafnita Sari Dewi,2013:35).
Ada empat faktor yang mendorong orang eropa menjelajahi samudra pada akhir abad ke-15 hingga 16 yaitu :
a.       Jatuhnya konstinopel ke tangan bangsa Turki tahun 1453, yang berakibat barang-barang dari Asia menjadi mahal atau hilang dari pasaran.
b.      Adanya perkembangan dalam ilmu bumi menyatakan bahwa bentuk bumi bukan rata tetapi bulat, sehinngga dunia timur juga dapat di capai dengan berlayar terus ke arah barat.
c.       Keinginan mencari kekayaan dan daerah-daerah baru.
d.      Keinginan menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.
            Oleh karena itu letak geografis serta adanya kegiatan perdagangan dan pelayaran itu adalah faktor utama yang mempengaruhi jalan sejarah di Asia Tenggara.



















DAFTAR PUSTAKA

            Haryono, P.Suryo. 1997. Kongres Nasional Sejarah 1996 Sub Tema Studi Kompraratif Dan Dinamika Regional. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lubis, Hafnita Sari Dewi. 2013. Sejarah Asia Tenggara. Medan : Unimed Press

            Saifullah. 2010. Sejarah Dan Kebudayaan Islam Di Asia Tenggara. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

            Sudharmono. 2012. Sejarah Asia Tenggara Modren Dari Prnjajahan Ke Kemerdekaan. Yogakarta: Ombak

            Wiharyanto, Kardiyat. 2005. Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme. Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma

Deker,Nyoman. 1974. Sejarah Indonesia dalam Abad XIX 1800-1900. Malang: YPTP IKIP Malang.
Kartodirdjo,Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta :Ombak
Napitupilu,SP. 1991.Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme di Sumatera Utara.Medan : Depdikbud



Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 unsur kebudayaan suku batak simalungun

feminisme

Geostrategi dikaitkan dengan era globalisasi